>

Senin, 03 Februari 2014

Sahabat

Persahabatan memang tidak selalu berakhir bahagia. Sama seperti cinta, persahabatan juga membutuhkan pengertian. Persahabatan tidak berbicara tentang ego ataupun rahasia. Namun aku berharap, persahabatanku ini tidak akan ada akhir bahagia ataupun sedih. Karena persahabatanku ini, untuk selamanya.
Namaku Anggi, remaja berusia 15 tahun yang duduk di kelas XI IPA di salah satu SMA swasta di Tulungagung. Tidak ada yang istimewa dariku, karena aku hidup sesederhana mungkin. Tidak banyak tingkah, hanya menikmati alur yang telah Tuhan berikan. Aku memiliki seorang sahabat. Aku mengenalnya waktu umurku masih berjalan 4 tahun. Gadis itu bernama Risya. Waktu itu, kami masih TK dan belum mengerti apa itu persahabatan dan cinta. Sangat polos dan ceria, itulah kami. Masa kecil kami berlari bersama mengejar sang mentari. Hingga saat kami menempuh sekolah ke jenjang SD, orang tua kami memasukkan kami ke SD yang sama. Hampir setiap hari kami bertemu, melewatkan waktu bersama. Risya gadis yang selalu ceria, dia membawa awan putih disaat hariku penuh awan mendung. Dia anggun, pintar, dan selalu membuat orang lain merasa damai bersamanya. Sedangkan aku, gadis tomboy yang selalu membuat orang lain naik darah. Aku selalu menggoda orang-orang di sekitarku. Tidak terkecuali dengan Risya, aku sering menjailinya. Namun apa yang dia lakukan? Dia hanya tersenyum dan tidak pernah membalasnya.
Terkadang memang aku keterlaluan, dan Risya selalu memberiku pengertian. Sikapnya itulah yang membuatku selalu nyaman berada di dekatnya. Aku mencoba membalas semua kesabarannya. Aku berharap dia selalu ada di sampingku dan aku selalu ada baginya. Akan tetapi waktu terus berjalan dan memudarkan angan-angan kami. Sampai pada saat kami lulus dari SD dan melanjutkan ke SMP. Risya mengajakku mendaftar ke SMP yang sama dengannya. Namun karena ego dan ambisiku, aku memilih sekolah yang berbeda dengannya. Semua kesalahanku itu menghadirkan jurang terjal di antara kami. Semenjak itu kami semakin sering melewatkan semua kebersamaan kami. Risya mengarungi hidupnya bersama teman barunya dan akupun sama.
Jarak antara aku dan Risya semakin terasa. Membuatku menyesali semua itu. Andai saat itu aku menepikan ambisiku, pasti semua itu tidak akan pernah nyata. Namun siapa aku? Aku hanya manusia biasa. Mungkin inilah jalan yang harus kami tempuh.
Sampai saat kami SMA, kedekatan kami mulai memulih dari kondisi kritis. Aku mencoba menghubunginya. Risya memang sudah berbeda. Memang persahabatan kami berlatarkan perbedaan. Dari emosi, hobby, makanan favorit, hingga idola hingga kami sering berantem kecil. Namun tetap semua itu beralaskan dengan tawa canda. “Ingat gak masa kecil kita?” tanya Risya. Aku menjawab dengan cuek, “engga, kenapa?”. Tiba-tiba dia tertawa, “haha.. dulu aku pernah dorong kamu ke dalam air laut meski kamu gak mau. Terus.. kamu nangis deh..”
“Oh ya? Kok aku gak ingat yah,” tepisku. Risya semakin keras tertawa saat mendengar perkataanku. Sebenarnya, aku masih ingat betul kenangan itu. Bahkan foto kami waktu itu masih rapi tersimpan di album kenangan kami. Kami mungkin bukan hanya sebagai sahabat. Namun sebagai saudara. Aku menyayanginya sebagai kakakku. Kuberikan perhatianku dan pengertianku. Risya adalah satu-satunya sahabat yang sangat memahami diriku.
Kini kami telah memasuki gerbang kedewasaan. Di mana kami telah mampu memikirkan masa depan. Menanggapi dunia dengan kata-kata bijak. Menangis karena cinta. Beranjak dari komik menjadi novel dan cerpen cinta. Kini kami telah mengerti bahwa persahabatan itu adalah pengertian dan perbedaan mengindahkannya. Juga tentang cinta, bukan hanya untuk orang yang kami sebut pacar. Tetapi juga untuk orang yang sering kami panggil sahabat. Sedangkan pengertian sahabat bagiku hanya satu kata. “Dia…”

I Look To You

As I lay me down,
Heaven hear me now.
I'm lost without a cause
After giving it my all

Winter storms have come
And darkened my sun
After all that I've been through
Who on earth can I turn to?

I look to you.
I look to you.
After all my strength is gone,
In you I can be strong

I look to you.
I look to you.
And when melodies are gone,
In you I hear a song, I look to you.

About to lose my breathe,
There's no more fighting left
Sinking to rise no more,
Searching for that open door

And every road that I've taken
Lead to my regret.
And I don't know if I'm going to make it.
Nothing to do but lift my head

I look to you.
I look to you.
After all my strength is gone,
In you I can be strong

I look to you.
I look to you.
And when melodies are gone,
In you I hear a song, I look to you.

My levees are broken
My walls have come
Tumbling down on me
The rain is falling
Defeat is caliing
I need you to set me free

Take me far away from the battle
I need you.Shine on me.

I look to you.
I look to you.
After all my strength is gone,
In you I can be strong

I look to you.
I look to you.
And when melodies are gone,

In you I hear a song.I look to you.

Novel Karya Esti Kinasih

.1.     Fairish


"Lo pura-pura jadi pacar gue ya, Rish? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu." pinta Davi. "Tapi... konsekuensinya. Dav." ujar Irish pelan. "Elo punya cowok?" Kali ini ganti Davi yang tersentak kaget. "Atau... lagi ada yang elo suka?" Irish buru-buru geleng kepala. "Bukan gitu. Kalo mereka nyangka kita beneran..." "Biarin aja. Bagus malah!" Davi menggenggam kedua tangan Irish. Akhirnya Irish menerima permintaan Davi meskipun dengan setengah hati. Tapi setelah dijalani. Irish senang kok menjadi satu-satunya cewek yang paling dekat dengan Davi, walau cuma untuk sementara dan tanpa ada ikatan apa-apa. Irish emang nggak secantik Penelope Cruz. Dia cuma cewek biasa, yang disekolah pun sama sekali nggak ngetop. Karena itu Davi merasa aman, soalnya dia merasa nggak bakalan naksir Irish. Tapi saat muncul cowok lain yang bikin Irish terpikat, kok Davi jadi nggak rela kehilangan Irish, ya?

2. Cewek


Susah deh kalo punya cowok pencinta alam. Malam Minggu tetep aja ngejomblo, soalnya mereka lebih memilih ngapelin gunung daripada ngapelin pacar!

Coba aja tanya pada Langen, Fani, dan Febi. Langen si keras kepala, pendukung emansipasi. Fani yang manis sebenarnya berjiwa pemberontak. Dan Febi yang ayu, masih berdarah ningrat. Apesnya, ketiganya berpacaran dengan tiga cowok gunung di kampus mereka.

Langen dan Rei jadian karena cinta, tapi lama-lama sering ribut. Fani pacaran dengan Bima karena terpaksa, lebih banyak ributnya daripada mesranya. Sedangkan hubungan Febi dan Rangga adem ayem aja.
Masalahnya: Rei, Bima, dan Rangga, tak pernah mengajak cewek mereka naik gunung, tapi bersedia jadi bodyguard Stella yang supergenit dan Josephine yang berbodi yahud. Jelas Langen jadi "gerah" dicuekin Rei.

Akhirnya, Langen cs menantang Rei cs kebut gunung alias dulu-duluan sampe puncak! Berhasil? Wah, emangnya cuma cowok yang jagoan? Tul, nggak?

2. Still

Still...

Bima---si cowok macho yang suka panjat gunung---emang terkenal playboy, suka mengintimidasi, dan posesif. Kalau udah naksir cewek, dia langsung ngajak jalan. Nggak peduli tuh cewek naksir dia atau nggak. Dan tanpa bilang cinta, Bima menyatakan Fani sebagai pacarnya.

Fani menerima Bima karena terpaksa. Tapi ketika rasa tertekannya udah di puncak, dia minta putus dari Bima! Jelas Bima nggak mau ngelepas Fani, tapi Fani ngotot. Di saat Fani bebas merdeka, Bima patah hati. Di saat Fani nemuin gebetan baru, Bima merenung. Cowok itu sok tegar, sok baik-baik aja, sok memegang prinsip pantang bilang cinta, padahal hatinya sakit.

Sebenarnya Bima nggak sepenuhnya melepas Fani. Fani juga nggak benar-benar membenci Bima. Ketika di suatu siang Bima ketemu cewek itu, Bima nggak sanggup menutupi kata hatiny"Aku cinta kamu, Fan. Sekarang. Mudah-mudahan sampai nanti.... 

Di dunia penulisan novel Teenlit, nama Esti Kinasih punya "kekuatan" di hati penggemarnya. Gaya bahasanya yang lincah, serta kisahnya yang romantis dan seru, menjadi pemikat utama. STILL... merupakan kelanjutkan kisah CEWEK!!! yang sudah ditunggu-tunggu pembaca.

4. Dia Tanpa Aku


Sebenarnya Bima nggak sepenuhnya melepas Fani. Fani juga nggak benar-benar membenci Bima. Ketika di suatu siang Bima ketemu cewek itu, Bima nggak sanggup menutupi kata hatiny"Aku cinta kamu, Fan. Sekarang. Mudah-mudahan sampai nanti.... 

Di dunia penulisan novel Teenlit, nama Esti Kinasih punya "kekuatan" di hati penggemarnya. Gaya bahasanya yang lincah, serta kisahnya yang romantis dan seru, menjadi pemikat utama. STILL... merupakan kelanjutkan kisah CEWEK!!! yang sudah ditunggu-tunggu pembaca.


Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.

Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula. Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.

Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.

Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.

"Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian "kembali"!

5. Jingga dan Senja


Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari terbenam.

Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana "perang". Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adik kelas pula, yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga, pentolan SMA musuh.
Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam pada masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari.

Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu.

Semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri....

6. Jingga dalam Elegi



Sejak peristiwa pagi hari saat melihat mata Tari bengkak, Ari jadi penasaran. Benarkah itu hanya karena Ari menghapus nomor HP Ata dari HP Tari, ataukah karena Angga? Kalau memang karena Angga yang notabene musuh bebuyutan Ari, Ari ingin tahu apa yang telah dilakukan cowok itu terhadap Tari. 
Setelah menemukan a shoulder to cry on pengganti Angga dalam diri Ata, perlahan-lahan Tari mulai melupakan Angga. Sikap Ata yang bertolak belakang dengan Ari membuat Tari nyaman bersama Ata. Ia pun curhat habis-habisan kepada Ata yang lembut, penuh perhatian, baik hati, dan yang baru belakangan Tari sadari berhasil membuat jantungnya berdebar tak keruan. Gangguan dan intimidasi Ari sampai tidak diacuhkannya. Inilah yang membuat Ari makin salah tingkah-kini saingannya bukanlah Angga, melainkan saudara kembarnya sendiri.
Namun, saat Tari merasa telah menemukan pelabuhan hatinya, satu rahasia besar perlahan-lahan terkuak.
Tari merasa… lambat laun Ata semakin mirip Ari….